Bagaimana Dentistpreneur Menghadapi Wabah Corona

PERINGATAN!

Apa yang akan Anda pelajari dari tulisan ini adalah dari sudut pandang added-value, bukan medis. Dan apabila Anda terapkan akan membuat pasien pada klinik atau praktik pribadi Anda:

– Sering perawatan

– Merefrensikan kepada orang-orang

– Loyal

* * *

Saat tulisan ini dibuat, wabah virus corona sudah menjangkau berbagai belahan dunia. Termasuk Indonesia.

Langkah-langkah yang diambil oleh berbagai negara salah satunya adalah menerapkan aturan social distance, alias menjaga jarak interaksi sosial. Bekerja & belajar di rumah merupakan salah satu yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Namun demikian, fasilitas vital bagi masyarakat tetap berjalan. Klinik gigi (dan mungkin praktik pribadi) termasuk salah satu fasilitas yang tetap berjalan.

Langkah pencegahan yang diterapkan ini memiliki dampak secara ekonomi. Termasuk pada klinik atau praktik pribadi.

APA YANG DILAKUKAN PADA UMUMNYA

Sementara banyak usaha dan fasilitas kesehatan yang dicekam ketakutan, baik dari sisi ancaman kesehatan dan menurunnya pendapatan; seorang Dentistpreneur perlu mengambil langkah berbeda.

Normalnya, prosedur minimal yang dilakukan di sisi klinik/praktik pribadi adalah:

– Pengaplikasian desinfektan di lingkungan klinik/praktik & alat-alat

– Menerapkan kebiasaan menggunakan hand sanitizer & mencuci tangan

– Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)

Itu semua harus dilakukan oleh rekan sejawat dan staff.

Sedangkan prosedur minimal yang harus dilakukan kepada pasien terkait wabah corona :

– Wawancara aktivitas & kesehatan 1 (satu) bulan terakhir

– Pemeriksaan suhu tubuh

– Pengaplikasian hand sanitizer dan atau mencuci tangan

KRISIS ADALAH PELUANG UNTUK MEMBERI LEBIH

Krisis adalah saatnya bagi Dentistpreneur untuk memberikan added-value yang lebih kepada para pasien.

Untuk melindungi & mengurangi dampak virus corona, Anda perlu berinvestasi dengan memberikan tim dokter dan staff suplemen, setiap harinya. Idealnya ada Antioksidan, B Kompleks & Immune Booster.

Berikan juga kombinasi suplemen ini kepada pasien dan beritahukan kepada mereka bahwa Anda peduli agar mereka tetap sehat. Dan beritahukan juga bahwa seluruh tim di klinik atau praktik pribadi Anda juga melakukan hal yang sama.

Informasikan kepada pasien, apa yang telah Anda lakukan terhadap klinik atau praktik pribadi Anda sehingga compliance dengan anjuran PDGI ataupun Kemenkes. Dan apa manfaatnya bagi mereka.

Terakhir, setelah selesai perawatan, ucapakan terima kasih telah membantu Anda dalam membantu menjaga kesehatan mereka.

Eittt…. sebentar! Bukankah memberikan suplemen diatas mahal?

Seorang Dentistpreneur dapat melihat bahwa jauh lebih mahal ketika tim dokter, staff dan atau pasiennya terjangkit penyakit. Dan yang lebih parah, jika operasional harus berhenti total.

Dampak tambahan yang diharapkan adalah tingkat kepercayaan pasien melakukan perawartan ditempat Anda jauh meningkat. Sangat mungkin mereka akan membicarakan apa yang Anda lakukan kepada orang-orang disekitarnya.

Bayangkan… apa jadinya kalau klinik gigi atau praktik pribadi lainnya tidak melakukan yang Anda lakukan?

Dentistpreneur Empowering Entrepreneurial Dentists

Add Comment